1. Spur Gear
Spur merupakan roda gigi yang paling sederhana. Terdiri dari silinder
atau piringan dengan gigi-gigi yang terbentuk secara radial/berporos.
Ujung dari gigi-gigi tersebut berbentuk lurus dan tersusun paralel
terhadap aksis rotasi. Roda gigi ini hanya dapat dihubungkan secara
paralel. Contoh spur ini terdapat di gear box pada mesin.
Merupakan roda gigi yang gigi-giginya terletak dibagian dalam silinder
roda gigi. Berbeda dengan roda gigi eksternal yang memiliki gigi-gigi di
luar sillindernya, roda gigi internal tidak akan mengubah arah
putarannya. Contoh penerapan roda gigi dalam adalah terdapat di lift.
Roda gigi heliks adalah roda gigi yang diciptakan untuk menyempurnakan
spur. Bentuk ujung dari gigi-giginya tidak paralel terhadap aksis
rotasi, melainkan miring pada derajat tertentu. Karena bagian giginya
bersudut, maka roda gigi ini terlihat seperti heliks.
Roda gigi heliks ganda atau roda gigi herringbone muncul karena masalah
dorongan aksial (axial thrust) dari roda gigi heliks tunggal. Double
helical gear mempunyai dua pasang gigi yang berbentuk V sehingga
terlihat seperti dua roda gigi heliks yang disatukan. Hal ini akan
membentuk dorongan aksial saling meniadakan. Roda gigi heliks ganda
memiliki kerumitan bentuk yang lebih sulit dari roda gigi lainnya.
Roda gigi bevel berbentuk seperti kerucut terpotong dengan gigi-gigi
yang terbentuk di permukaannya. Ketika dua roda gigi bevel
bersinggungan, titik ujung kerucut yang imajiner akan berada pada satu
titik dan aksis poros yang akan saling berpotongan. Sudut antara kedua
roda bisa berapa saja kecuali 0 dan 180 derajat. Roda gigi bevel bisa
berbentuk lurus seperti spur ataupun spiral seperti roda gigi heliks.
Untuk sama seperti perbandingan antara spur dan roda gigi heliks.
6. Roda Gigi Hypoid
Sebenarnya roda gigi hypoid mirip dengan roda gigi bevel, namun kedua axlenya tidak berpotongan.
7. Roda Gigi Mahkota
Roda gigi ini berbentuk roda gigi yang sejajar dan tidak bersudut
terhadap aksis. Bentuk giginya mirip seperti mahkota. Roda gigi mahkota
ini hanya bisa dipasangkan secara akurat dengan roda gigi bevel atau
spur.
Roda gigi cacing menyerupai screw berbentuk batang yang dipasangkan
dengan roda gigi biasa atau sepur. Roda gigi cacing merupakan salah satu
gigi termudah yang digunakan untuk mendapatkan rasio torsi yang tinggi
namun kecepatan putar gigi rendah. Pada umumnya, pasangan roda gigi spur
atau heliks memiliki rasio maksimum 10:1, sedangkan rasio dari roda
gigi cacing sendiri mampu mencapai 500:1. Namun, kerugian dari pemakaian
roda gigi cacing adalah adanya gesekan pada roda gigi cacing yang
mengakibatkan efisiensi yang rendah sehingga roda gigi harus diberi
pelumas.
9. Roda Gigi Non-Sikular
Roda Gigi Non-Sikular dirancang untuk tujuan tertentu. Roda gigi biasa
dirancang untuk mengoptimisasikan transmisi daya dengan minim getaran
dan keausan, roda gigi non sikular dirancang untuk variasi radio,
osilasi, dan sebagainya.
10. Roda Gigi Pinion
Pasangan roda gigi pinion terdiri atas roda gigi yang disebut dengan
pinion dan batang bergerigi yang disebut dengan rack. Perpaduan dari
rack dan pinion menghasilkan mekanisme transmisi torsi yang berbeda.
Torsi ditransmisikan dari gaya putar menuju gaya translasi atau
sebaliknya. Ketika roda gigi pinion berputar, batang rack akan bergerak
lurus. Mekanisme ini digunakan pada berberapa jenis kendaraan untuk
mengubah rotasi dan setir kendaraan menjadi pergerakan ke kanan dan ke
kiri dari rack sehingga roda berubah arah.
11. Roda gigi episiklik
Roda gigi episiklik (planetary gear atau epicyclic gear) adalah
kombinasi roda gig yang menyerupai pergerakan planet dan matahari. Roda
gigi episiklik digunakan untuk mengubah rasio putaran poros secara
aksial, bukan paralel.
Sumber: http://www.automationindo.com/article/311/jenis-jenis-roda-gigi
0 komentar:
Posting Komentar